Antioksidan dalam Jahe Baik untuk Diabetes dan Hipertensi

Kamis, 26 Desember 2019 Share to
Antioksidan dalam Jahe Baik untuk Diabetes dan Hipertensi

Jahe yang selama ini dikonsumsi, baik untuk bumbu makanan maupun obat-obatan herbal, diolah dari akarnya. Konsumsinya sendiri bisa dengan menggunakan jahe segar, jahe kering, maupun dalam bentuk yang sudah diolah menjadi tablet atau kapsul. Nah, terlepas dari wujudnya, jahe tetaplah jahe yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh, termasuk Anda yang menderita diabetes dan hipertensi alias tekanan darah tinggi.

Bahkan, jahe bisa disebut sebagai superfood lantaran kandungan medis di dalamnya. Jahe sendiri malah sudah digunakan baik sebagai bumbu masakan maupun obat-obatan herbal selama ribuan tahun oleh masyarakat di berbagai negara. Seiring dengan perkembangan zaman, jahe lantas dikenal juga lewat penemuan kandungan anti-bakteri, anti-parasit, anti-virus, dan anti-peradangan yang ternyata jadi alasan di balik berbagai khasiatnya bagi kesehatan. Belum lagi, jahe juga mengandung beragam jenis antioksidan seperti shogaol, zingerone, dan gingerol.

Manfaat Jahe untuk Diabetes

Jahe memiliki kandungan kalori dan karbohidrat yang rendah. Karenanya, meskipun tanaman herbal yang punya rasa pedas yang khas serta aroma yang unik ini tidak bisa menyembuhkan diabetes, jahe sangat direkomendasikan sebagai bagian dari menu makanan pasien penderita penyakit ini.

Dalam penelitian di tahun 2012, ditemukan bahwa jahe menunjukkan efek pada kontrol glikemik pada diabetes melitus, dan bahkan bisa meningkatkan sensitivitas insulin. 

Di samping itu, jahe juga menunjukkan efek perlindungan terhadap komplikasi diabetes. Dengan kandungan indeks glikemik yang rendah, jahe pun sangat bermanfaat jika dikonsumsi sebagai bagian dari diet rendah glikemik bagi penderita diabetes – makanan dengan indeks glikemik rendah mampu melepaskan glukosa ke dalam darah secara perlahan untuk mencegah lonjakan kadar gula darah.

Manfaat Jahe untuk Hipertensi

Sementara bagi pasien dengan hipertensi atau tekanan darah tinggi, jahe dapat membantu menurunkan tekanan darah dengan cara mencegah pembentukan gumpalan darah di dalam arteri dan pembuluh darah. Adanya gumpalan darah ini bisa mencegah atau membatasi aliran darah di dalam tubuh, yang jadi alasan utama penyebab tekanan darah tinggi. Jadi, dengan mencegah penyebabnya, risiko tekanan darah tinggi pun bisa dicegah juga. Dalam jangka panjang, hal ini juga berarti pencegahan komplikasi serius seperti serangan jantung dan stroke.

Lebih jauh lagi, kandungan kimiawi di dalam jahe bisa membantu menurunkan kolesterol darah secara keseluruhan serta low density lipoproteins (LDL). Keduanya merupakan komponen kolesterol yang bisa menyebabkan penyakit jantung karena dapat membentuk plak-plak di sepanjang dinding arteri dan pembuluh darah yang menyumbat sistem sirkulasi darah lewat penyempitan diameter arteri dan pembuluh darah. Plak tersebut pun mampu mengakibatkan penurunan elastisitas arteri, yang juga bisa mengakibatkan tekanan darah tinggi.

Selain itu, jahe juga memiliki khasiat untuk meredakan rasa sakit pada otot, membantu pencernaan, mengobati flu dan demam, menurunkan risiko kanker, hingga meningkatkan fungsi kerja otak berkat kandungan anti-radang di dalamnya.

Share to