Sampai sekarang, masih ada saja yang menghindari makanan yang kaya lemak dan kolesterol karena menganggap bahwa makanan yang kaya akan kolesterol dan lemak dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit. Anggapan ini tidak sepenuhnya benar dan berikut adalah 5 mitos seputar kolesterol dan lemak yang tidak perlu dipercaya.
- Makanan Kaya Kolesterol Tidak Sehat
Tidak sedikit makanan kaya kolesterol ternyata bernutrisi. Makanan yang kaya kolesterol, seperti telur dan produk susu berlemak bahkan bisa dimasukkan ke dalam dalam program diet untuk menurunkan berat badan.
- Makanan Kaya Lemak Meningkatkan Risiko Diabetes
Makanan kaya lemak tidak akan bisa meningkatkan resiko diabetes. Bahkan, makanan kaya lemak tertentu justru bisa membantu melindungi terhadap perkembangan penyakit.
- Produk Bebas Lemak Pilihan Cerdas
Makanan olahan bebas lemak belum tentu pilihan yang baik untuk kesehatan secara keseluruhan. Makanan-makanan tersebut biasanya justru tinggi gula tambahan dan zat tambahan tidak sehat lainnya.
- Kolesterol Bukan Ancaman untuk Anak-anak
Resiko kolesterol dapat mengintai anak-anak, terutama anak-anak yang memiliki faktor genetik dan riwayat penyakit kardiovaskuler pada keluarganya. Kondisi ini disebut dengan istilah familial hypercholesterolemia.
- Kolesterol Hanya Menyerang Orang Gemuk
Mereka yang menderita obesitas memang memiliki risiko kolesterol lebih tinggi, tetapi bukan berarti orang yang kurus bebas dari ancaman ini. Kolesterol tidak memandang berat badan, sehingga berat badan tidak mencerminkan kadar kolesterol dalam pembuluh darah. Mereka yang tampak kurus mungkin saja memiliki proporsi lemak tubuh yang melebihi massa otot mereka, atau kondisi yang disebut skinny fat.
Itulah beberapa mitos seputar kolesterol dan lemak yang tidak perlu dipercaya. Semoga bermanfaat!
Referensi: https://sains.kompas.com/read/2019/06/22/190300523/5-mitos-soal-kolesterol-yang-bikin-salah-paham-jangan-keliru-lagi?page=all