Penyakit usus buntu adalah peradangan yang terjadi pada usus buntu (apendiks). Usus buntu sendiri adalah organ berbentuk kantong kecil dan tipis, berukuran sepanjang 5 hingga 10 cm yang terhubung pada usus besar. Kondisi ini butuh penanganan medis segera, karena kalau tidak, resiko usus buntu pecah dan menyebabkan infeksi berat yang bisa mengancam nyawa mungkin saja terjadi.
Karena itulah, penting bagi kita semua untuk mewaspadai tanda dan gejala awal dari usus buntu. Dengan begitu, kita bisa mengurangi resiko terjadinya komplikasi dari penyakit ini di kemudian hari. Berikut adalah gejalanya.
- Sakit perut bagian kanan bawah
Usus buntu umumnya memang diawali dengan gejala nyeri atau kram pada perut yang terjadi secara mendadak. Gejala usus buntu yang satu ini terjadi karena usus buntu mengalami pembengkakan dan peradangan yang akhirnya mengiritasi lapisan dinding perut, sehingga muncullah rasa nyeri di bagian perut.
- Demam
Usus buntu bisa menyebabkan demam berkisar antara 37-38 derajat Celcius. Demam terjadi adalah reaksi alami sistem imun tubuh ketika melawan infeksi untuk mengurangi jumlah bakteri jahat yang bisa menyerang tubuh.
- Gangguan pencernaan
Beberapa gangguan pencernaan seperti konstipasi (sembelit) atau diare juga bisa menjadi gejala awal usus buntu menyerang.
- Sering buang air kecil
Usus buntu terletak di bawah panggul, sehingga posisinya cukup dekat dengan kandung kemih. Nah, saat kandung kemih bersinggungan dengan usus buntu yang sedang meradang, juga akan berpengaruh pada kandung kemih. Hal inilah yang bisa membuat kita menjadi lebih sering buang air kecil.
Jika gejala-gejala ini Anda rasakan, ada baiknya untuk segera memeriksakan kondisi Anda ke fasilitas medis terdekat untuk bisa mendapat perawatan terbaik. Ingat, semakin cepat ditangani, maka resiko terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan bisa ditekan.